Jumat, 12 Juni 2009

Hari Pertama KP

Hari Jumat (5 Juni 2009) adalah hari pertama gw KP di Semen Gresik di Tuban. Gw KP di situ berdua dengan Febiyan Dwi Satria (biasa gw panggil Febi). Hari itu gw harus ketemu dulu dengan orang yang ngurus KP di Tuban pagi-pagi, sedangkan Febi udah duluan ngurusnya, karena dia udah di Tuban sejak hari Selasa. Kebetulan Febi juga ada janji dengan bagian BPPT karena dia mau liat cara penambangan bahan baku di pabrik Semen Gresik.

Jam 8 pagi, kami berdua pergi ke pabrik dengan sepeda motor Febi (untung ada motor, kalo ngga ada ngga tau gimana jadinya) menempuh jarak sekitar 5 km ke pabrik. Febi ,yang lebih tahu tentang pabrik semen ini dibanding gw, mengantarkan gw ke gedung dormitory untuk ketemu dengan Pak Dodi, yang ngurus mahasiswa KP di Tuban. Ngga pake lama, urusan selesai, kami pun mengisi absensi KP di ruang perpustakaan gedung dormitory. Karena baru datang, gw belum mendapatkan peralatan yang dibutuhkan, yaitu alat pelindung berupa safety helmet dan masker yang harus dipakai di dalam lokasi pabrik yang berdebu dan berbahaya. Kami berduapun mengarah ke gedung K3 yang letaknya ngga jauh dari gedung dormitory untuk ngambil peralatan yang dibutuhkan oleh peserta KP. Beberapa menit kemudian, sayapun resmi menjalani kerja praktek di pabrik Semen Gresik di Tuban.

Nah sekarang Febi ada janji dengan Bapak Ibnu dari bagian BPPT untuk melihat cara penambangan bahan baku. Untuk itu, kami harus mengarah ke bagian Central Control Room, jaraknya lumayan dari gedung K3. Janjinya sih jam setengah 9, tapi sebelum itu, kami udah datang, tetapi ternyata tim lapangan yang berangkat ke lokasi penambangan udah berangkat, sehingga untuk pergi ke daerah pertambangan (medannya berat, harus make mobil khusus) kami diharuskan menunggu kelompok berikutnya, yaitu pukul setengah 2 siang, yang berarti setelah solat Jumat.

Tidak ada kerjaan, Febi memutuskan nganter gw ke bagian K3 (lagi). Niatnya ingin ketemu Bapak Kuswandi (humas bagian K3 untuk PKL mahasiswa ) dan mencari data tentang K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), karena gw pingin fokus membahas tentang K3 di laporan kerja praktek. Ternyata Bapak Kuswandi sedang pergi ke luar kota dan baru kembali hari Senin, sehingga gw disuruh datang lagi hari Senin.

Merasa lapar dan kurang beruntung, kami memutuskan untuk cari sarapan dulu di luar pabrik (di kantin pabrik harganya mahal). Febi, yang mengklaim tahu tempat makan nunjukin arah, sedangkan gw mengendarai motor. Sampai di tempat yang dituju, ternyata tempat makan tersebut tutup (padahal kata Febi kemarin malam buka, masa pagi ngga buka?). Jadilah kami seperti orang asing mencari tempat makan tanpa petunjuk. Mengarah ke daerah kota, kami celingak-celinguk kanan kiri untuk mencari tempat makan (dengan asumsi semakin ke kota semakin banyak tempat makan). Ternyata semakin dilanjutkan ternyata daerah yang dilintasi makin sepi, bayangin jalan dua jalur dengan pemandangan kanan kiri jalan sawah yang membentang sampe horizon. Merasa salah jalan, gw meyakinkan diri dengan bertanya ke Febi, dan Febi bilang bahwa jalannya bener (percaya aja). Perjalananpun dilanjutkan, ternyata benar, beberapa saat kemudian keramaian mulai terasa walau belum sampai kota, dan akhirnya kami menemukan sebuah warung makan di pinggir jalur utama, namanya warung nasi bu Wari kalo ngga salah. Ternyata harga makanan di sini cukup murah, 4000 dengan lauk telur, lodeh, gorengan, rempeyek, dan es teh manis.

Selesai makan kami berniat pulang, ternyata persediaan bensin di tangki motor sudah mulai menipis, dan tidak banyak pom bensin di daerah pedesaan ini. Pengisian bensin dilakukan dengan membeli bensin secara eceran dengan harga lebih mahal sedikit (seliternya 5000). Kamipun pulang ke pondokan dan beristirahat sejenak sebelum solat Jumat.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11, kami langsung berangkat ke pabrik untuk solat Jumat di sana demi menghemat waktu untuk ketemu Bapak Ibnu (lagi) pada pukul setengah 2. Solat Jumat berlangsung lancar (dan mulainya ngga jauh beda sama Bandung, jam 11.45), dan kami bersiap untuk bertemu Bapak Ibnu, tetapi kami memutuskan untuk makan siang dahulu, saat itu kami juga bertemu Harli, mahasiswa TF-ITB (Teknik Fisika) yang juga melakukan KP di Semen Gresik. Kami makan siang bareng sebentar demi mengejar janji bertemu dengan Bapak Ibnu.

Motor udah diparkir di depan Central Control Room dan kami bertemu lagi dengan Bapak Ibnu yang lagi-lagi bilang bahwa kami terlambat karena tim lapangan sudah berangkat lagi. Ya udah, Febi ngajak ketemu pembimbing yang namanya Pak Syamsuri... setelah dijelaskan ternyata pembimbing yang satu ini memberi kebebasan lebih untuk pergi ke seksi mana aja. (intinya sih seperti ngga ada pembimbing aja... hhuhuhu).

Karena merasa kurang beruntung, kami memutuskan untuk menghabiskan waktu di perpustakaan untuk membaca referensi KP berupa laporan KP dari mahasiswa angkatan terdahulu, bahkan ada TA tentang Semen Gresik (kali aja ada yang nyambung). Setelah beres, kami mengisi absen dan pulang ke pondokan. Fuh… gitu deh hari pertama KP di Semen Gresik Tuban

2 komentar:

  1. wdh...
    g bda jauh nsbny ky gw wktu kp d tuban hahaha

    BalasHapus
  2. kalau naek bis gmna?
    hbis nyampek terminal tuban naek apa ke tmpat pabriknya?
    thanks

    BalasHapus